Saturday, March 18, 2017

Inilah Pertimbangan Keliru Saat Memutuskan Membeli Dinar Emas

Dinar merupakan koin Emas yang saat ini menjadi salah satu alternatif dalam investasi di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Selain tujuan utamanya sebagai alternatif investasi, Koin dengan berat 4,25 gram dan kadar emas 22 karat ini juga marak digunakan sebagai mahar nikah,  sedekah, hadiah, dan pembayaran zakat. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang memiliki pertimbangan keliru saat memutuskan membeli Dinar Emas. Apa tuh pertimbangan keliru yang paling umum ada dibenak masyarakat saat memutuskan membeli Dinar Emas? Here we go ..

Pertimbangan paling sumir dan keliru dalam keputusan membeli Dinar Emas adalah  "membeli  dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harganya di masa depan."

Argumen tersebut merupakan jawaban spontan dari mayoritas orang saat ditanya kenapa memutuskan membeli Dinar, dan hal tersebut sah sah saja. Siapa sih manusia yang gak mau untung dalam setiap transaksi ekonomi yang dia lakukan? karena memang salah satu sifat dasar manusia adalah homo economicus, alias mahluk ekonomi yang menyandarkan pertimbangan rasional berdasarkan untung - rugi. Namun dalam konteks Dinar Emas, pertimbangan "cari untung" bukan saja pertimbangan yang keliru, melainkan salah kaprah. Kenapa demikian?

Berikut adalah tabel history "harga" 1 koin Dinar Emas dalam mata uang Rupiah yang saya kutip dari laman Gerai Dinar hari Sabtu, 18 Maret 2017 :
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa : "harga" Dinar Emas terhadap mata uang Rupiah mengalami apresiasi (kenaikan nilai) dalam jangka panjang, yaitu terapresiasi 8.91% dalam setahun terakhir serta terapresiasi 374,75% nilainya dalam 10 tahun terakhir. Namun apakah sejatinya benar demikian? Yes, jika patokannya adalah tabel diatas maka pertimbangan "cari untung" dari beli dinar emas mendapatkan justifikasi/ pembenarannya, karena yang dilihat adalah dalam kacamata nilai Rupiah-nya, bukan dari kaca mata 1 koin Dinar Emas yang jadi pokok persoalan.  Artinya? jika kita amati secara jeli tabel diatas maka kita ketahui bahwa yang bermasalah adalah timbangannya , dalam hal ini adalah mata uang Rupiah-nya yang daya belinya tergerus dari waktu ke waktu.. bukan di Dinar Emas nya. Nilai Dinar Emas nya sendiri bagaimana? ya tetap! 

Jika Rupiah nya yang bermasalah bagaimana caranya agar kita mendapatkan alat ukur yang setimbang dengan Dinar Emas? Ok, good question. Jawabnya adalah dengan "menimbang" Dinar Emas terhadap Komoditi Riil seperti Pisang, dan minyak mentah sesuai analisa link berikut. Berdasarkan link tersebut, Emas sebagai bahan baku Dinar Emas memiliki korelasi nilainya terhadap komoditi berupa Pisang dan Minyak bumi. Berikut resume kutipan dari link tersebut : 

pada tahun 1985 untuk membeli 1 ton pisang dibutuhkan emas seberat 0.86 troy ounce, saat ini tiga puluh tahun kemudian – 1 ton pisang tetap bisa dibeli dengan 0.86 troy ounce emas. Untuk harga minyak malah emas jauh lebih perkasa, bila pada tahun 1985 diperlukan 0.09 troy ounce untuk membeli 1 barrel minyak, kini hanya dibutuhkan kurang dari separuhnya atau hanya 0.04 troy ounce.

 Do You Know that? apa artinya? Artinya adalah ..harga Emas,.. harga Dinar Emas itu dari waktu ke waktu  ... nilai/daya belinya adalah SAMA, alias TETAP. Se keping koin Dinar Emas pada jaman Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu daya beli nya relatif sama dengan hari ini, yaitu sama sama cukup untuk membeli seekor kambing kurban dengan kualitas yang sepadan.

Saat kita menyandarkan Rupiah sebagai patokan, maka kenaikan harga koin Dinar Emas dalam Rupiah adalah kenaikan yang semu dan menyesatkan.

Karena itulah, kami selaku Agen Resmi distribusi Dinar Emas yang terafiliasi dengan jaringan Gerai Dinar sebagaimana dikutip dari link , lebih mengutamakan aspek edukasi ketimbang jual - beli Dinar Emas, dan bertindak sebagai : 
"mitra edukasi ke masyarakat tentang system keuangan yang adil, tentang proteksi nilai, tentang mendorong usaha sektor riil dan mendorong untuk menyebarkan pemikiran positif di masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai ke-Islaman."

Sebagai mitra distribusi Dinar Emas ,

Fokus utama kami adalah edukasi ke masyarakat agar publik paham nilai-nilai tersebut diatas lebih dahulu sebelum membuat masyarakat memutuskan untuk membeli Dinar Emas. Bagi kami masyarakat yang paham – meskipun tidak membeli Dinar Emas, lebih kami utamakan ketimbang masyarakat membeli Dinar Emas namun tidak memahami esensinya atau memahaminya secara salah.

So, mari kita perbaiki niat, dan pertimbangan yang jernih dalam memutuskan membeli Dinar Emas agar tidak terjerumus dalam persepsi yang keliru menjadikan Dinar sebagai sarana untuk mengambil keuntungan semu dari selisih kenaikan harga beli dan jual dari sisi Rupiah di masa yang akan datang.

Sebagai penutup, "Jadi apa pertimbangan yang tepat terkait keputusan untuk membeli Dinar Emas? Jawabnya sederhana, Niatkan membeli Dinar Emas sebagai sarana untuk hijrah semata-mata demi meraih Ridho Allah, agar terbebas dari belenggu kezaliman uang Bank yang berbasis riba rente. Wallahu a'lam.



No comments:

Post a Comment